Minggu, 10 Juli 2011

Perbedaan Situasi Pendidikan di Korea dan Indonesia

sumber :

Suatu hari saya diundang teman untuk makan siang bersama mencicipi salah satu makanan tradisional Korea Selatan, andong cimta. Disanalah eksplorasi pemahaman saya mengenai budaya Korea selatan (Korsel) dimulai. Teman saya itubercerita tentang perusahaan raksasa Korsel yang juga menjadi salah satu pemain utama seluler di Indonesia. Kata-kata yang kerap mendarat di telinga saya adalah, “Kalau mau kerja di perusahaan A, siap-siap saja memulai pekerjaan tanpa memiliki waktu untuk kehidupan lain, karena kita dituntut untuk sungguh-sungguh bekerja keras!” Ketika mendengar perkataan itu, yang muncul dalam pikiran saya, “Pantas, mahasiswa Korsel terlihat begitu ambisius, mengutamakan kualitas, cepat, dan pekerja keras. Budaya kerja keras sangat lekat dengan kehidupan masyarakat ini, begitu pula dengan mahasiswa-mahasiswanya.

Mungkin akan sulit kalau saya mendeskripsikan secara detail mengenai budaya “Kerja Keras” dalam masyarakat Korsel.Namun kita bisa melihat dari hal yang sederhana, yaitu bagaimana persiapan para pelajar dua minggu sebelum ujian;perpustakaan selalu penuh dengan mahasiswa yang mengambil tempat untuk belajar mempersiapkan ujian,sampai-sampai mahasiwa pertukaran pelajar lain sering mengatakan, “Rumah mereka berpindah ke perpustakaan selama masa ujian.” (Hal ini tentu saja didukung dengan fasilitas perpustakaan yang lengkap, nyaman, dan terbuka 24 jam setiap hari bahkan weekend).

Dalam menyelesaikan pekerjaan, mereka juga cepat, gesit, dan sangat mengutamakan kesempurnaan. Bagi saya, pengalaman bekerjasama satu tim dengan mahasiswa Korsel banyak memberikan motivasi dan pembelajaran terhadap kehidupan sehari-hari terutama mengenai “bekerja dalam tim. Saat itu, saya dan teman satu tim yang berisi hampir semua mahasiswa Korsel, terkecuali saya harus menyelesaikan tugas Consumer Issue Debate (CID). Isu yang diajukan harus berasal dari kelompok kami, presentasi dan penyajiannya, serta bagaimana debat nantinya berlangsung, semua bergantung pada pemikiran kelompok kami.

Pada waktu itu, untuk mempersiapkan hal-hal yang berhubungan dengan CID, tim sudah memulai rapat beberapa bulan sebelumnya dan dua minggu sebelum presentasi diadakan, tim-tim dalam kelompok tersebut memotivasi satu dan lainnya untuk menyelesaikan materi presentasi. Sisa waktunya akan dihabiskan untukRehearsal (latihan terakhir).

Tidak hanya dari sisi mahasiswa saja. Para dosen yang mengajar pun tidak kalah dalam merespon, pengajaran, dan latar belakang. Beberapa perbedaan saya rasakan selama berada di Korsel, yakniPetama, sistem pengajaran mereka cepat, jika di Bandung untuk satu semester saya belajar 6-8 bab, maka di Korsel saya bisa belajar satu buku penuh yang terdiri dari 13-16 bab.

Kedua, metode pengajaran yang disediakan di Korsel bervariasi dan mengutamakan pada pemahaman mahasiswa. Entah karena metode pengajaran mereka yang bagus atau kebetulan mata kuliah yang saya ambil memang membutuhkan banyak pemecahan studi kasus, proyek videografi, consumer reserarch, mengadakan survey kepada konsumen, interview isu-isu terbaru, hingga menghitung harga reservasi konsumen dan saya merasa lebih aplikatif. Mungkin apa yang kita alami selama perkuliahan di Indonesia adalah metode pengajaran yang dipakai lebih ke satu arah atau masih bersifat studi literatur.

Ketiga, setiap akhir perkuliahan atau topik, para dosen selalu menanyakan kepada mahasiswa apakah sudah benar-benar memahami atau belum (Beberapa dosen di negara kita telah menerapkan metode ini, namun entah kenapa terkadang respon kita suka berbeda). Keempat, para dosen sungguh menghargai mahasiswa walaupun usianya terpaut jauh. Hal ini terlihat dari hal-hal kecil yang mereka lakukan, seperti; perkuliahan selalu dimulai tepat waktu, apabila dosen terlambat duamenit saja, mereka langsung meminta maaf pada mahasiswa-mahasiswanya. Kemudian, mereka selalu meluangkan waktu untuk para mahasiswanya. Apabila ada satu hal yang belum dimengerti, para dosen menyiapkan waktu untuk konsultasi dan memberikan jalur serta ruang komunikasi yang terbuka. Selain itudosen-dosen yang mengajar di universitas hanya diperbolehkan bagi yang bergelar profesor dari luar negeri, USA adalah tempat favorit mereka untuk menimba ilmu.

Di akhir cerita ini, ada beberapa kesimpulan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-sehari. Ketepatan waktu dan perasaan. Jika tidak tepat waktu, maka kita sudah merugikan orang lain. Selain itu, Respect and Appreciation, Punctuality, serta mindset apakah hal yang kita utarakan dapat diaplikasikan dan sesuai dengan kualitas yang diekspektasikan atau tidakMemang tidak sederhana, tapi saya percaya banyak dari mahasiswa Indonesia yang memiliki kualitas demikian. Saya pun masih dalam proses pembelajaran dari inspirasi-inspirasi yang mereka berikan untuk hidup saya.

Satu hal penutup yang cukup membuat saya terkesima dengan moralitas masyarakat Korsel, mereka tidak memiliki keberanian untuk mencuri. (Saya tidak membandingkan atau bukan berarti di indonesia seperti itu, namun hal ini adalah hal utama yang membuat saya impressed) Apabila kita meninggalkan barang secara tidak sengaja di tempat umum, jangan takut untuk kehilangan. Karena kita bisa melacaknya atau pihak tersebut tidak akan mengambil dan bahkan mengembalikannya. Semoga cerita ini memberi inspirasi bagi kita semua.

Bentuk-Bentuk Struktur Pasar Konsumen - Persaingan Sempurna, Monopolistik, Oligopoli dan Monopoli

Bentuk-Bentuk Struktur Pasar Konsumen - Persaingan Sempurna, Monopolistik, Oligopoli dan Monopoli
1. Pasar Persaingan Sempurna
Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain. Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :
- Jumlah penjual dan pembeli banyak
- Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
- Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
- Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)
- Posisi tawar konsumen kuat
- Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
- Sensitif terhadap perubahan harga
- Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
2. Pasar Monopolistik
Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar monopolistik :
- Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda
- Mirip dengan pasar persaingan sempurna
- Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda
- Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
- Relatif mudah keluar masuk pasar
3. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar oligopoli :
- Harga produk yang dijual relatif sama
- Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
- Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar
- Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain
4. Pasar Monopoli
Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau penjual. Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan listrik negara (pln), perusahaan kereta api (perumka), dan lain sebagainya. Sifat-sifat pasar monopoli :
- Hanya terdapat satu penjual atau produsen
- Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli
- Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk kepentingan hajat hidup orang banyak
- Sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan undang-undang maupun butuh sumber daya yang sulit didapat
- Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan
- Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses
Tambahan :
- Monopsoni adalah kebalikan dari monopoli, yaitu di mana hanya terdapat satu pembeli saja yang membeli produk yang dihasilkan.
- Monopoli adalah sesuatu yang dilarang di Republik Indonesia yang diperkuat dengan undang-undang anti monopoli.

Teori Hierarki Kebutuhan Maslow / Abraham Maslow - Ilmu Ekonomi

Menurut Abraham Maslow manusia mempunyai lima kebutuhan yang membentuk tingkatan-tingkatan atau disebut juga hirarki dari yang paling penting hingga yang tidak penting dan dari yang mudah hingga yang sulit untuk dicapai atau didapat. Motivasi manusia sangat dipengaruhi oleh kebutuhan mendasar yang perlu dipenuhi.
Kebutuhan maslow harus memenuhi kebutuhan yang paling penting dahulu kemudian meningkat ke yang tidak terlalu penting. Untuk dapat merasakan nikmat suatu tingkat kebutuhan perlu dipuaskan dahulu kebutuhan yang berada pada tingkat di bawahnya.
Lima (5) kebutuhan dasar Maslow - disusun berdasarkan kebutuhan yang paling penting hingga yang tidak terlalu krusial :
1. Kebutuhan Fisiologis
Contohnya adalah : Sandang / pakaian, pangan / makanan, papan / rumah, dan kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya.
2. Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan
Contoh seperti : Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror, dan lain sebagainya.
3. Kebutuhan Sosial
Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-lain.
4. Kebutuhan Penghargaan
Contoh : pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Adalah kebutuhan dan keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya.

Pengertian, Definisi, Macam, Jenis dan Penggolongan Industri di Indonesia - Perekonomian Bisnis

A. Definisi dan pengertian industri
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.
B. Jenis / macam-macam industri berdasarkan tempat bahan baku
1. Industri ekstraktif
Industri ekstraktif adalah industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar.
- Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain lain.
2. Industri nonekstaktif
Industri nonekstaktif adalah industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar.
3. Industri fasilitatif
Industri fasilitatif adalah industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya.
- Contoh : Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.
C. Golongan / macam industri berdasarkan besar kecil modal
1. Industri padat modal
adalah industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk kegiatan operasional maupun pembangunannya
2. Industri padat karya
adalah industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya.
D. Jenis-jenis / macam industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya
= berdasarkan SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986 =
1. Industri kimia dasar
contohnya seperti industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk, dsb
2. Industri mesin dan logam dasar
misalnya seperti industri pesawat terbang, kendaraan bermotor, tekstil, dll
3. Industri kecil
Contoh seperti industri roti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyak goreng curah, dll
4. Aneka industri
misal seperti industri pakaian, industri makanan dan minuman, dan lain-lain.
E. Jenis-jenis / macam industri berdasarkan jumlah tenaga kerja
1. Industri rumah tangga
Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 1-4 orang.
2. Industri kecil
Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 5-19 orang.
3. Industri sedang atau industri menengah
Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 20-99 orang.
4. Industri besar
Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 100 orang atau lebih.
F. Pembagian / penggolongan industri berdasakan pemilihan lokasi
1. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market oriented industry)
Adalah industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin menjadi lebih baik.
2. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja / labor (man power oriented industry)
Adalah industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena bisanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja / pegawai untuk lebih efektif dan efisien.
3. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku (supply oriented industry)
Adalah jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk memangkas atau memotong biaya transportasi yang besar.
G. Macam-macam / jenis industri berdasarkan produktifitas perorangan
1. Industri primer
adalah industri yang barang-barang produksinya bukan hasil olahan langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu
Contohnya adalah hasil produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan sebagainya.
2. Industri sekunder
industri sekunder adalah industri yang bahan mentah diolah sehingga menghasilkan barang-barang untuk diolah kembali.
Misalnya adalah pemintalan benang sutra, komponen elektronik, dan sebagainya.
3. Industri tersier
Adalah industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa.
Contoh seperti telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Pengertian, Definisi dan Rumus BEP / Break Even Point - Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan

Break Even point atau BEP adalah suatu analisis untuk menentukan dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan / profit.
Rumus Analisis Break Even :
BEP = Total Fixed Cost / (Harga perunit - Variabel Cost Perunit)
Keterangan :
- Fixed cost : biaya tetap yang nilainya cenderung stabil tanpa dipengaruhi unit yang diproduksi.
- Variable cost : biaya variabel yang besar nilainya tergantung pada benyak sedikit jumlah barang yng diproduksi.
Contoh :
Misalnya ada perusahaan konveksi kaos kaki murah yang harga satu buah kaos kaki adalah Rp. 10.000 dengan biaya variabel sebesar Rp. 5.000 per kaos kaki dan biaya tatap sebesar Rp. 10.000.000
BEP = 10.000.000 / (10.000 - 5.000)
BEP = 20.000
Jadi diperlukan memproduksi 20.000 kaos kaki untuk mendapatkan kondisi seimbang antara biaya dengan keuntungan alias profit nol.

Variabel Faktor Perencanaan dan Pemilihan Lokasi Usaha / Bisnis / Pabrik - Kewirausahaan Ilmu Ekonomi

Di bawah ini adalah hal-hal yang patut diperhitungkan dalam memilih lokasi tempat usaha bisnis kita. Semuanya mengacu pada efisiensi pada biaya operasi, kemempuan bersaing dan harga produk baik barang maupun jasa. Cara memilih lokasi tempat usaha harus memperhitungkan dengan matang hal sebagai berikut :
1. Tenaga Kerja
Pastikan terdapat tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan dari segi pendidikan, kemampuan, skill, minat, dan sebagainya dengan harga yang mampu dan bisa dibayar perusahaan. Adanya pendidikan dan pelatihan dapat meningkatkan kinerja para pegawai / buruh.
2. Ketersediaan Bahan Baku
Bahan baku sangat vital dibutuhkan perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya. Semakin dekat pada sumber bahan baku akan semaking menghemat pengeluaran untuk biaya transportasi.
3. Letak Pasar atau Konsumen yang Dituju
Untuk produsen barang kebutuhan sehari-hari akan sangat menguntungkan jika berada tidak jauh dari target market yang dibidik. Biaya dapat dipangkas dari cost pengiriman produk atau barang.
4. Sarana dan Prasarana
Pastikan hal-hal mendasar yang menunjang kegiatan bisnis dapat tersebia secara terus-menerus seperti listrik, air, jalan, transportasi, perumahan, dan lain sebagainya
5. Faktor Eksternal
Kondisi sosial budaya, hukum, iklim, dan lain-lain yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan nantinya.

Arti, Pengertian, Definisi, Fungsi dan Peranan Koperasi / Koprasi Indonesia dan Dunia - Ilmu Ekonomi Koperasi / Ekop

Koperasi adalah merupakan singkatan dari kata ko / co dan operasi / operation. Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang untuk bekerja sama demi kesejahteraan bersama. Berdasarkan undang-undang nomor 12 tahun 1967, koperasi indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan beranggotakan orang-orang, badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
Berikut di bawah ini adalah landasan koperasi indonesia yang melandasi aktifitas koprasi di indonesia.
- Landasan Idiil = Pancasila
- Landasan Mental = Setia kawan dan kesadaran diri sendiri
- Landasan Struktural dan gerak = UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1
A. Fungsi Koperasi / Koprasi
1. Sebagai urat nadi kegiatan perekonomian indonesia
2. Sebagai upaya mendemokrasikan sosial ekonomi indonesia
3. Untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara indonesia
4. Memperkokoh perekonomian rakyat indonesia dengan jalan pembinaan koperasi
B. Peran dan Tugas Koperasi / Koprasi
1. Meningkatkan tarah hidup sederhana masyarakat indonesia
2. Mengembangkan demokrasi ekonomi di indonesia
3. Mewujudkan pendapatan masyarakat yang adil dan merata dengan cara menyatukan, membina, dan mengembangkan setiap potensi yang ada